Minggu, 31 Januari 2021

ALASAN UNTUK MENJADI ORANG YANG LEBIH BAIK

Manusia harus selalu berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tapi mungkin karena tidak tahu caranya sehingga keinginan tersebut akan terhambat. karena itu, ada beberapa tips untuk  menjadikan sosok yang lebih baik setiap hari:

1. Pujilah diri anda

Siapa yang akan memuji diri sendiri selain kita sendiri. Karena, dengan memuji diri sendiri maka akan meningkatkan kebahagiaan yang ada dalam jiwa. Setiap pagi sebelum memulai aktivitas luangkan waktu untuk memberikan pujian pada diri kita sendiri. Apakah karena tugas kemarin yang telah diselesaikan dengan baik, pakaian yang cocok, dan kesehatan yang sempurna. Karena saat hati bahagia kita dapat beraktivitas dengan full semangat dan mendapatkan hasil terbaik  hari ini.

2. Jangan membuat alasan

Saat anda merasakan tidak bahagia, jangan pernah menyalahkan orang lain. Mencoba merefleksi  semua yang telah terjadi, memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, dan belajar dari kesalahan untuk melangkah lebih baik.

3. Lepaskan kemarahan

"Anger management" yaitu melepaskan amarah tapi tetap terkontrol, tanpa ada kontrol yang baik, akan membuat keputusan yang buruk dan bahkan gangguan kesehatan. Jangan pernah memendam kemarahan karena akan berdampak buruk bagi kesehatan jiwa dan raga. Belajar melepas kemarahan dengan tetap terkontrol agar hidup lebih tenang dan lebih baik.

4. Maafkan orang yang menyakiti anda

Memaafkan orang yang pernah menyakiti kita mungkin sedikit sulit. Tetapi memendam kemarahan dan sakit hati hanya akan membuat pikiran dipenuhi energi negatif. Mulai hari ini belajar untuk ikhlaskan apa yang terjadi, semakin ikhlas maka akan semakin ringan dalam menjalani hidup.

5. Jujur

Apa yang kita rasakan ketika orang terdekat mengkhianati kita. Rasanya sangat ingin meledak dan tidak percaya. Jadi kita tahu akan nilai-nilai kejujuran harus selalu ada dalam diri. Sosok yang jujur akan menceritakan segalanya tanpa tambahan dan pengurangan. Kejujuran akan menjadi orang lebih baik dimanapun berada.

6. Bantu sesama 

Membantu sesama adalah cara mudah dan efektif untuk menjadi orang yang lebih baik. Rasakan kebahagiaan saat kita membantu orang lain, walaupun hanya sekedar mengangkat belanjaan, memberi tempat duduk pada lansia .

7. Dengarkan orang lain

Mendengarkan orang lain tentu saja yang didengarkan adalah orang yang dikenal memiliki kehidupan yang baik. Menjadi pendengar yang baik akan membuat kehidupan menjadi lebih positif.

8. Selalu bersikap sopan

Aneka ragam kehidupan sosial kita pasti banyak sekali perbedaan dan banyak tipe dan karakter. Karena perbedaan tersebut kita harus menjaga sopan santun. Menyapa, tersenyum akan menjaga hubungan baik agar membat kita lebih bahagia.

9. Terbuka pada perubahan

Bersikap terbuka pada perubahan dan perbedaan  akan membantu menghadapi berbagai kondisi dan tantangan. Bisa menjaga kepercayaan diri dalam menghadap semua tantangan.

10. Hormati orang lain

Kita tidak harus selalu setuju pendapat, pikiran, perasaan, bahkan gaya hidup orang lain. Tetapi kita harus memberikan rasa hormat atas semua perbedaan sehingga kita tidak dibebani pikiran negatif yang tidak baik dalam kehidupan kita.

11. Edukasi diri sendiri

Saat kita tidak mengerti tentang kehidupan, jangan pernah ragu untuk mencari tahu. Mengedukasi diri sendiri itu penting sehingga kita akan selalu siap menghadapi kondisi yang baru.  Caranya harus selalu belajar sepanjang waktu.

12. Selesaikan masalah secepat mungkin

Ketika ada masalah segera cari tahu masalah dalam kehidupan kita, segera cari tahu dan tidak akan mengeluh dan membuat masalah menjadi lebih besar. Apabila perlu minta bantuan profesional.

Referensi

https.pspengembangandiri.com


Kamis, 28 Januari 2021

BERTUMBUH

Hidup kita terlalu berharga untuk mendengarkan omongan receh orang lain. Hiduplah untuk keinginan kamu sendiri, hiduplah untuk selalu belajar dan berbenah, dan hiduplah untuk selalu meningkatkan kualitas iman kita masing – masing. 

Bertumbuhlah, kalau tidak suka jangan lihat, kalau tidak tau jangan bicara, kalau tidak peduli jangan menghakimi, kalau tidak bisa memiliki jangan membenci, percayalah pada apa kata hatimu, bukan kata orang lain, lakukan apa yang menurut kamu itu benar bukan menurut orang lain benar.

Hidup itu sederhana dan simpel, sebagai berikut:

  1. Pertama jangan pikirkan kehidupan orang lain yang suka komentar negatif.
  2. Bergayalah sesuai kemampuan kamu dan jangan memaksakan diri.
  3. Nikmati dan syukuri hidupmu dan jadilah apa yang dirimu mau, 
  4. Jangan dengarkan kata orang, ingat kamu tidak minta apapun dari mereka.

Hidup itu sederhana, sesederhana orang lain begitu gampang mengomentari tentang kehidupan kita dalam kondisi apapun. Apapun kondisi kita tidak akan lepas dari komentar orang lain.

  1. Disaat kamu miskin orang lain akan berkata bahwa kamu pemalas, 
  2. Disaat kamu kaya orang lain akan berkata bahwa kamu sombong dan pelit, 
  3. Disaat kamu bangkrut orang lain akan berkata bahwa kamu royal dan bodoh.
Albert Einstein pernah berkata “jangan terlalu ambil hati apa omongan orang, kadang mereka punya mulut tapi tidak punya Filter berpikir”. Tidak usah sakit hati dengan omongan orang lain karena apapun yang kamu lakukan kalau dia membencimu maka sebaik apapun yang kamu lakukan atau perbuat, akan selalu salah dimata dia, tapi bagi orang yang mencintaimu apapun yang kamu lakukan, mereka akan selalu mencintai apa adanya kamu.

Ingat siapapun berhak memberikan masukan, komentar dan berbicara apapun tentang kamu, tapi kamu juga berhak untuk menerima atau tidak menerima, jangan semuanya dimasukin kedalam hati dan pikiran. Karena pada akhirnya yang Tuhan lihat apa yang kamu lakukan bukan yang orang lain katakan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan kepentingan yang berbeda-beda. Jangan habiskan usiamu untuk menjadi apa yang orang lain inginkan, jangan habiskan pikiranmu untuk memikirkan apa yang mereka mau. Tapi fokuslah untuk mengerjakan apa yang kamu mau.

Muhasabah:

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor.” (HR Al-Bukhari). Setiap mukmin dituntut untuk selalu menjaga dan mengontrol segala perilaku, tingkah laku, tindak-tanduk, sikap dan ucapan dari hal-hal yang tidak baik.

Termasuk menjaga ucapan dari hal yang tidak baik adalah tidak menyakiti, menipu, mencela, menghina, mencela, mengumpat, memfitnah, memecah-belah, berkata-kata keji, mengutuk dan mengucapkan kata-kata kotor kepada orang lain, seperti diisyaratkan pada hadis di atas.

Dengan kata lain, orang mukmin harus menjaga etika dalam ucapan. Karena, apa yang diucapkan sesungguhnya merupakan cerminan dari isi hati. Hati yang bersih akan selalu melahirkan ucapan yang bersih juga. Sebaliknya, hati yang keruh dan kotor akan melahirkan ucapan yang keruh dan kotor pula.

Dalam hadis dikatakan orang Muslim atau mukmin paling utama adalah yang tidak mengganggu saudaranya, terutama sesama Muslim, lewat lisan dan perilakunya.

Abu Musa Al-Asy’ari pernah bertanya kepada Rasulullah tentang orang Muslim yang paling utama, “Ya Rasulullah, kaum Muslimin manakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yaitu mereka yang tidak mengganggu orang Muslim lainnya, baik melalui lisan maupun tangannya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Ucapan yang baik akan menghasilkan hal-hal yang baik, sebaliknya ucapan yang buruk akan menghasilkan hal-hal yang buruk pula, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Dalam hadis dikatakan, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang itu berkata dengan suatu perkataan yang diridai oleh Allah, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Allah mencatat untuknya bahwa ia akan memperoleh keridaan-Nya sampai pada hari ia menemui-Nya. Dan sesungguhnya seorang itu berkata dengan suatu perkataan yang menjadikan kemurkaan Allah, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Allah mencatatkan untuknya bahwa ia akan memperoleh kemurkaan-Nya sampai pada hari ia menemui-Nya.” (HR Malik dan At-Tirmidzi).

Mukmin sejati akan selalu menjaga ucapan dari kata-kata buruk dan kotor. Begitulah karakter sejatinya yang akan mengantarkannya menjadi manusia utama di sisi Allah dan kelak akan mendapatkan keridaan-Nya di akhirat karena ucapan-ucapan baiknya. Wallahu a’lam.

-Jangan Lupa Bahagia-


Referensi:

https://republika.co.id/berita/oan71q/menjaga-ucapan

https://news.detik.com/berita/d-4818901/pentingnya-menjaga-lisan-ini-firman-allah-dan-haditsnya

https://www.beritasatu.com/archive/494260/menjaga-lisan-dan-perbuatan



Selasa, 26 Januari 2021

NEW FRIEND

Today I have a new friend in the classroom her name is Sarah. Now we are best friends. we go anywhere together. Today I sleepover at Sarah's house. we tell a story, playing the game, and drink milk before sleep. Tomorrow I back home and eat breakfast. I'm so happy to be Sarah's friend. now we want to go to the Carnival. We go to the Ferris wheel and play much game.

Today Sarah needs back to her home so I make food for in a trip. I'm so happy to be Sarah's friend.
Thank you Sarah to be my friend.😇

    THE END

JURNAL DWIJA CENDEKIA UNS


Selengkapnya buka link tersebut:

 

Rabu, 20 Januari 2021

ALANA'S DREAM


My name is Alana Sausan Syabila, Now my age is ten years old. My school of Elementary school Nurul Azhar is four classes. My hobby is singing, I like exhibition songs in KBL music school l and to upload my singing videos on youtube my mom's "Sri wuryanti". To learn my vocals, for vocal training, I studied KBL a year ago and my teacher named Miss Yola. My other hobbies are reading comics, I have a comic series "Miiko" from series 1 to 32, other comic titles" si juki" and "Doraemon". My next hobby is playing lego and puzzle all day long. Finally, I also like to write stories on my mother's blog, at sriwuryanti2020.blogspot. I don't have my own youtube account and blog because I'm not 13 years old yet. 


My dream is to be a chef because I like watching Masterchef Indonesia and America and I like watching movies "koki-koki cilik 1 and 2". I want to go to a cooking school and a nutrition school. I want to study undergraduate culinary art at the "Le cordon bleu University of France". I want to become a professional chef. I also want to have a restaurant.

Senin, 18 Januari 2021

HUKUM CEMBURU

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain"
QS: Al Hujurat:12) 

Pengertian Cemburu

Kata cemburu berasal dari Yunani yaitu zelos yang berarti persaingan dan menunjukkan intensitas perasaan. Cemburu merupakan reaksi terhadap ancaman yang dianggap terjadi dalam suatu hubungan (Pines, 1998). 

Salovey (1991) berpendapat cemburu adalah emosi yang dialami ketika seseorang merasa hubungan dengan pasangan terancam dan mengakibatkan hilangnya kepemilikan, biasanya ini akan timbul apabila ada pihak ketiga dalam hubungan tersebut. 

Mameros (Duma, 2009) menyatakan cemburu merupakan reaksi yang terjadi pada hubungan romantis yang sedang terancam oleh pihak ketiga, ancaman ini bersifat subyektif dan nyata. Hal ini biasanya diikuti dengan rasa takut kehilangan pasangannya. 

Menurut Surbakti (2009), cemburu timbul karena ingin memiliki sendiri pasangannya dan perasaan terancam karena kehadiran orang lain dalam hubungannya. Saat mengalami rasa cemburu biasanya sistem rasionalnya tidak bekerja sebagaimana mestinya. 

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa cemburu adalah perasaan terancam oleh kehadiran pihak ketiga dan takut kehilangan dalam suatu hubungan romantis. 

Ciri-Ciri Cemburu

1. Rasa rendah diri, 

2. Mentalitas tuan-hamba, 

3. Perilaku merusak diri, 

4. Kesulitan menerima tanggung jawab, 

5. Mementingkan diri sendiri, 

6. Menyalahkan orang lain, 

7. Takut, rasa sensitif yang berlebihan, 

8. Bersikap terlalu curiga,  

9. Melampiaskan kemarahan. 

Aspek Cemburu

1. Pikiran: perbandingan dengan menyaingi, mengasihani diri sendiri, menyalahkan diri, sikap kepemilikan, khawatir tentang image, pemikiran tentang balas dendam, dan pikiran mengalah. 

2. Emosi: sakit, kesedihan, kemarahan, rasa tidak berdaya, iri hati, takut, dan penghinaaan. 

3. Perilaku: ingin pingsan (shock), gugup dan gemetar, jantung berdebar kencang, hilang nafsu makan, tangan berkeringat atau gemetar, konstan pertanyaan dan mencari keyakinan, tindakan agresif, bahkan kekerasan. 

Tipe Cemburu

1. Normal: memiliki dasar dalam ancaman nyata untuk hubungan seseorang dengan yang lain. Paling "normal" orang mengalami kecemburuan kuat ketika hubungan dinilai terancam. 

2. Abnormal: karena kurangnya rasa percaya diri atau rasa rendah diri dan cemburunya cenderung pada kecurigaan serta ancamannya tidak nyata (mungkin khayalan).

3. Depressive: ditandai oleh perasaan tidak mampu dan rendah diri bila dibandingkan dengan mitra yang menghasilkan ketidakmampuan untuk percaya/ kesetiaan-Nya dan membuat pengkhianatan potensial tidak bisa dihindari dengan beberapa saingan.

4. Sensitivitas: ditandai dengan hipersensitivitas terhadap pasangan dan reaktivitas yang berlebihan terhadap rangsangan eksternal dan situasi, sebuah kedekatan umumnya dihindari, meskipun orang yang sangat desiderable, dan non-akrab atau item dianggap berpotensi agresif

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cemburu

1. Merasa Insecure  atau merasa tidak pantas untuk dicintai.

2. Takut ditinggalkan

3. Pengalaman kehilangan dimasa lalu

4. Memiliki gaya keterikatan emosional yang gelisah

5. Harapan hubungan yang tidak realistis

6. Terlalu khawatir dan banyak berpikir

7. Kehadiran pihak ketiga yang tidak jelas identitasnya misalnya media online

8. Sulit menerima perubahan

9. Merasa diabaikan

Muhasabah

Perasaan Cemburu akan muncul dalam diri setiap manusia, baik dalam hubungan rumah tangga, hubungan pertemanan, dan interaksi sosial lainnya. Jadi sebenarnya cemburu itu di perbolehkan dalam islam. Sikap yang wajar dalam masalah cemburu ini akan membawa dampak positif, terpeliharanya harga diri, kehormatan dan tercapainya kehidupan berumah tangga dan interaksi sosial yang bahagia. Dalam menyikapi rasa cemburu, artinya ia menjauh dari berprasangka buruk, tidak mencari-cari satu perkara secara mendetail bila tidak perlu, menghindari sikap tergesa dalam menerima berita yang sengaja disampaikan oleh orang yang mempunyai niat buruk-tanpa menyaringnya, berhati-hati terhadap perkara yang dikhawatirkan membahayakan, dan menjaga diri dari perilaku yang merusak. Jika hal itu dapat dipenuhi, maka itulah keutamaan yang sebenarnya. Sebaliknya, apabila tidak, maka akan membawa kehancuran bagi kehidupan rumah tangga atau interaksi sosial lain. 

Bagaimanapun, cemburu yang berlebihan pun termasuk perbuatan tercela. Bagaimana mengukur cemburu yang sewajarnya dan eksesif, dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan dari Jabir bin 'Atik al-Anshari secara marfu' sebagai berikut. "Kecemburuan itu ada yang disukai, dan ada yang dibenci Allah. Di antara sikap membanggakan, ada yang disukai dan ada yang dibenci Allah. Adapun kecemburuan yang disukai Allah ialah cemburu dalam perkara yang mencurigakan, sedangkan cemburu yang dibenci Allah ialah cemburu dalam perkara yang tidak mencurigakan. Sikap membanggakan yang disukai Allah ialah seseorang yang membanggakan dirinya ketika berperang dan bersedekah, sedangkan sikap membanggakan yang dibenci Allah ialah sikap membanggakan dalam kebatilan."

QS: Al-Araf:201: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” 

QS. An-Nisa: 32: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang Allah karuniakan kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” 

Cemburu yang terpuji diantaranya

1. Cemburu terhadap hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Cemburu terhadap kehormatan, orang mukmin harus cemburu terhadap anggota keluarganya jika ada salah satu seorang di antara mereka yang mengotori kemuliaan atau kehormatan diri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Artinya: “Ada tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya lelaki, dan dayuts.” (HR. Ahmad 6180, Nasai 2562, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
3. Cemburu terhadap waktu, waktu merupakan sesuatu yang paling berharga bagi ahli ibadah. Dia tentu akan cemburu jika kehilangan waktu. Sebab sekali saja kehilangan waktu, dia tidak akan dapat kembali lagi

Cara Mengatasi Cemburu

1. Berdoa, Berdzikir, membaca Al-Quran, shalat dan mempelajari ilmu agama

2. Percaya pada Takdir Allah SWT.

3. Berlindung kepada Allah SWT dari gangguan Setan dan mimpi buruk

4. Berpikir jernih, tidak mengikuti perasaan, dan tidak membiarkan diri dari kegelisahan

5. Bersunguh-sungguh menjaga diri dan menyibukkan diri pada hal yang bermanfaat.

6. Berpikir tentang akibat dan resiko dari berpikir negatif dan tindakan buruk.

Salam Damai dan Bahagia

Referensi

http://eprints.ums.ac.id/12392/5/BAB_II.pdf

http://repository.uinsu.ac.id/3109/1/Skripsi%20Putri%20Arianti%20Arios.pdf

https://republika.co.id/berita/qglo8q458/cemburu-yang-dianjurkan-dan-dilarang-dalam-islamhttps://kalam.sindonews.com/read/95908/72/rasa-cemburu-dalam-pandangan-syariat-1594300061?showpage=all

https://kalam.sindonews.com/read/95908/72/rasa-cemburu-dalam-pandangan-syariat-1594300061?showpage=all





Jumat, 15 Januari 2021

CIRI PEREMPUAN SHOLIHAH

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisa: 34)

Ciri-Ciri perempuan Sholihah ada 2 Pokok diantaranya:
Pertama adalah Qooniitatun (Taat pada suaminya)
a. Taat pada suaminya pada hal-hal yang baik
b. Menjaga yang Fardu: Shalat dan puasa ramadhan
c. Menjaga diri dari perbuatan zina dan tidak berbuat keburukan.

"Jika seorang wanta selalu menjaga shalat lima waktu, Puasa di bulan ramadhan, serta menjaga kemaluannya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifatmulia ini, masuk surga melalui pintu mana saja yang engkau suka" HR. Ahmad 1:191 dan Ibnu Hibah 9:471."

Kedua adalah Haafidhootul lilghoybi bimaa hafididhollooh
Menjaga kehormatan suaminya ketika tidak sedang bersamanya.

Tetapi ada beberapa sifat perempuan:
Mur'uah(perempuan)
1. Senang dengan  keindahan
2. Cermin
3. Sensitif atau rasa yang sangat dalam

"Cermin" apabila pecah, dapat disusun kembali tetapi tidak dapat memantulkan bayangan dengan sempurna. Maka apabila terluka cepat memaafkan, tetapi sulit melupakan apa yang dialami.

Nisa (perempuan-perempuan)
1. Mudah tersentuh
2. Senang menyampaikan apa yang dirasakan

"Dengan sifatnya yang suka menyampaikan perasaan, maka apapun yang seharusnya tidak perlu disampaikan kepada oranglain, terkadang sulit untuk menutupinya".

note: Untuk ciri yang kedua perlu hati-hati dalam bersikap

Referensi:
Ust. Adi Hidayat

Minggu, 10 Januari 2021

MATHEMATIC LEARNING MATERIAL CAPABILITIES ON SPECIAL NEEDS

 Sri Wuryanti, Fahmi, Giri Sarana Hamiseno
Center for Assessment and Learning of Research Ministry of Education Culture
email: Sriwuryanti03@gmail.com;


Abstract: study was all high school level students who took the National Examination for the 2018/2019 academic year, while the research sample was all-inclusive high school students who took the National Examination for the 2018/2019 academic year. The data used is secondary data, namely the High School National Exam data for the 2018/2019 academic year. Data analysis using Excel software, and then descriptive statistical analysis was carried out. The results showed the highest score of the National Mathematics Examination for students with special needs in inclusive schools was 54.02 and the lowest was 22.69 with an average score of 39.43. The average score of Mathematics for the Science Department is 45.66 (included in the poor category), the Language Department is 40.04 (including the poor category), while the Social Science Department is 29.28 (including the low category). The highest average absorption power of Mathematics in the Science department is 30%, in the scope of Algebra material, the lowest absorption is 23% in the scope of calculus material. In the social studies department, the highest average absorption power in mathematics is 29% each for algebra and statistics, the lowest absorption rate is 18% in the scope of Geometry and Trigonometry. Meanwhile, in the Language Department, the highest average absorption is algebra 38%, the lowest is 30% in the scope of Geometry and Trigonometry. The range of values ​​for participants with special needs is very large so it needs assistance to improve the abilities of students. The weakness of special needs students in Mathematics is the material scope of Geometry and Trigonometry.

Keywords: National Examination, Material Capabilities, Mathematic, Children with special needs

SABAR(PATIENT)

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)

Pengertian Sabar
Sabar dalam istilah adalah menahan diri dari kesulitan dan kesedihan atau menahan diri dalam menghadapi sesuatu yang tidak kita sukai.

Empat Macam Sabar:
Dalam sebuah hadist Rasulullah yang jabarkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Tanqihul Qaul, bahwa sabar itu ada empat macam, diantaranya (1) sabar dalam menjalankan fardu, (2) sabar dalam menghadapi musibah, (3) sabar dalam menghadapi gangguan manusia, dan (4) sabar dalam kefakiran.

  1. Sabar dalam menjalankan fardu. Terkadang sesuatu yang diwajibkan kepada umatnya seperti shalat, puasa, zakat dan  haji bagi umat islam terasa berat. walaupun berat tetapi umat muslim harus selalu sabar. Nabi SAW bersabda: "sabar itu salah satu wasiat dari beberapa wasiat Allah taala di bumi, barang siapa menjaganya maka dia akan selamat dan barang siapa menyia-nyiakan maka dia akan celaka."
  2. Sabar dalam menghadapi musibah. Tingkat kesabaran yang tidak mudah untuk dilalui untuk menghadapi sebuah musibah, berupa bencana, kehilangan, musibah dst. Tetapi, Rasulullah bersabda, "Jika Allah mencintai seorang hamba maka dia akan mencobanya dengan cobaan yang tidak ada obatnya. Jika dia sabar maka Allah memilihnya dan jika dia ridha maka Allah menjadikannya pilihan."
  3. Sabar dalam menghadapi gangguan orang lain.  Bisa jadi meski sesama manusia yang seharusnya hidup berdampingan, tetapi terkadang seseorang bisa saling membenci karena suatu hal. Oleh sebab itu, dalam situasi demikian kita perlu bersabar karena di baliknya ada ridha dari Allah taala. Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih utama di sisi Allah selain menahan kemarahan karena mengharapkan ridha Allah taala."
  4. Sabar dalam menghadapi kefakiran. Hampir semua orang pasti tidak menginginkan hidupnya dalam keadaan miskin apalagi fakir. Namun, jika sudah digariskan Allah, ada kalanya seseorang sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi hasilnya tetap jauh dari harapannya. Oleh sebab itu, jika kita sudah berusaha tapi hasilnya tetap dalam keadaan sulit, jika kita bisa melaluinya, niscaya pahala besar dari Allah bakal menantinya. Nabi Muhammad saw bersabda, "Sabar sesaat itu lebih baik dari dunia seisinya."
Keutamaan dan Balasan Kesabaran
  1. Kesudahan yang baik.  Seperti dalam surat Hud:49 "Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah engkau mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah, sungguh, kesudahan (yang baik) adalah bagi orang yang bertakwa."
  2. Keberuntungan. Seperi dalam surat Ali Imron: 200 "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
  3. Disukai Allah SWT. Seperti dalam surat Al-Anfal: 46 "Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar."                 
  4. Diberi Petunjuk. Seperti dalam QS Al-Baqarah:155-157:  "... Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
  5. Martabat yang tinggi di surga. Seperti dalam QS. Al-Furqon:75:"Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya." 
Salam sabar dan jangan lupa Bahagia
Tetap Percaya Bahwa Allah Maha mendengar dan melihat

Referensi:
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-200
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200429173042-284-498591/5-keutamaan-dan-balasan-bagi-orang-yang-sabar
https://www.tokopedia.com/s/quran/al-anfal/ayat-46#:~:text=46.&text=Dan%20taatilah%20Allah%20dan%20Rasul,dan%20kekuatanmu%20hilang%20dan%20bersabarlah.

Sabtu, 09 Januari 2021

MENJAGA LISAN

Lisan merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita. Lisan merupakan anggota badan manusia yang cukup kecil dibandingan anggota badan yang lain. akan tetapi, ia dapat menyebabkan pemiliknya ditetapkan sebagai penduduk surga atau bahkan dapat menyebabkan pemiliknya dilemparkan ke api neraka. Hendaklah seseorang tidak berbicara kecuali jika perkataan tersebut merupakan kebaikan yang nampak kemaslahatannya. Jika ia ragu tentang timbulnya maslahat, maka hendaklah ia tidak berbicara. Karena dengan diam bisa menjadi langkah awal yang mudah agar menjauhkan kita dari hal-hal yang mungkin akan membahayakan diri kita sendiri. Selain itu, orang lain akan terhindar dari kejahatan lisannya.

Dalam kitabnya Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali, mengemukakan ada 14 macam bahaya lidah yang harus diperhatikan manusia. 
1. perkataan yang tidak bermanfaat yang bisa membuat hati kasar. 
2. mereka yang banyak omong, maka ia banyak bohong. 
3. omong kosong. 
4. menyebabkan pertengkaran dan dendam kesumat. 
5. banyak bicara akan menimbulkan permusuhan antar kelompok.  
6. mereka yang berbohong dengan mengaku sebagai pakar. 
7. ucapan yang mengandung hujatan dan cacian. 
8. ucapan yang mengutuk seseorang atau satu golongan. 
9. ungkapan syair atau nyanyian porno yang membangkitkan nafsu kebinatangan seseorang. 
10. membuka rahasia orang lain. 
11. berjanji palsu. 
12. bersumpah palsu.
13. senda gurau dengan memperolok-olok orang lain. 
Rasulullah bersabda: ''Sesungguhnya mereka yang menertawakan teman-temannya, mereka akan jatuh ke dalam neraka, lebih jatuh dari bintang surya.''
14.  mengejek orang lain. 
Allah berfirman QS 49:11: ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan (menertawakan) kaum yang lain. Boleh jadi (yang ditertawakan itu) lebih baik dari mereka (yang menertawakan). Jangan pula sekelompok wanita menertawakan kelompok wanita yang lain, boleh jadi (yang diperolok-olok itu) lebih baik dari mereka dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk".


Muhasabah:
1. Jangan mengedepankan nafsu amarah dalam menjawab ucapan orang, karena akan terangkai kalimat yang buruk.
Qs: An-Najm: 53 artinya:“Dan katakan kepada hamba-hamba-Ku. “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar) sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”… 

2. Berucap yang baik, atau lebih baik diam.
HR Buchri dan Muslim: ''Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia mengucapkan perkataan yang benar atau (lebih baik) diam".

3. Ibarat luka, ucapan yang menyakiti orang lain akan membekas dibenaknya.
HR. Turmudzi: "Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah: ''Apa penyebab terbesar orang masuk neraka?'' Nabi menjawab: ''Karena lidah dan kemaluannya".

4.  Jangan sering bersumpah demi Allah dan hindari kebohongan.
HR. Ibnu Majah: "Rasulullah bersabda: ''Waspadalah terhadap pembohong! Sebab pembohong dan orang-orang yang dzalim sama-sama dalam neraka".


5. Hindarkan pergunjingan, fitnah dan ucapan keji
QS. Al Baqoroh: 91 :"sesungguhnya fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan".

7. Tidak  melibatkan diri dalam hal-hal yang tidak ada gunanya.
Padahal ciri-ciri orang beriman dalam firman Allah SWT dalam QS. 23:3) "adalah  mereka yang senantiasa menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat".

Ingat ucapan yang sudah keluar tidak dapat ditarik kembali dan  Banyak bersibuk diri mengingat kesalahan diri, dengan begitu akan meredam lidah untuk mengatai orang lain.

salam damai dan bahagia


Referensi:
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/yustitia/article/view/478
https://republika.co.id/berita/q5cbpq320/14-bahaya-akibat-tak-jaga-lisan-menurut-imam-https://draft.blogger.com/blog/post/edit/1352590089087586086/2006797527929149832https://islam.nu.or.id/post/read/115152/khutbah-jumat--7-adab-menjaga-lisan-menurut-sayyid-abdullah-al-haddad






Kamis, 07 Januari 2021

NAFAKAH

Menurut UU RI perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Keberhasilan seorang suami dalam karirnya pangkat atau jabatan, seiring oleh dukungan motivasi, cinta dan doa seorang istri. Sebaliknya, keberhasilan karier istri juga didukung oleh pemberian akses, motivasi dan keikhlasan suami. 

Seorang suami sebagai kepala keluarga tidak dapat mendominasi tugas dan fungsinya dalam rumah tangga, sebaliknya juga seorang istri sebagai kepala rumah tangga tidak dapat memaksakan kehendak sebagai seseorang yang paling berperan dalam rumah tangga karena kehidupan rumah tangga membutuhkan partisipasi keduanya sehingga rumah tangga menjadi rukun dan harmonis. 

Khadijah r.a., istri Rasulullah saw., adalah salah satu contoh teladan dari sosok peran perempuan. Saat Rasulullah saw., menerima wahyu pertama dari Allah. Rasulullah melihat Jibril dalam bentuk sebenarnya sehingga beliau sangat takut. Saat Rasulullah menggigil, ketakutan, Khadijah orang pertama yang menenangkan dan menghilangkan ketakutan Nabi saw. Khadijah orang pertama yang masuk Islam dan dia adalah orang pertama di dunia yang membenarkan Nabi saw., orang pertama yang menerima pesan dakwah, pesan Islam. Khadijah saat itu juga menolong Rasulullah saw., dan Khadijah juga ikut bersama mendampingi Rasulullah saw., mengadakan dakwah di kala susah maupun duka serta bahagia dengan memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya.

Hal tersebut memberikan gambaran akan mulianya seorang perempuan shalihah yang mampu berperan bersama suami menjadikan rumah tangga ladang beramal shalih dan beribadah kepada Allah swt. Dalam hal ini dengan tidak mengesampingkan tugas dan fungsi suami dalam rumah tangga seorang istri yang shalihah sangat membantu peranan suami tercinta dalam rumah tangga. 

Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam sejak awal telah memberikan peran yang berbeda bagi suami istri baik dalam nafkah maupun dalam soal struktur rumah tangga. Tanggung jawab menafkahi dalam rumah tangga dibebankan kepada tanggung jawab suami sebagaimana tersurat dalam QS al-Baqarah/2: 233 sebagai berikut:
"Terjemahnya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah...."

Berbicara tentang hak dan tanggung jawab suami dan isteri dalam rumah tangga, salah satunya adalah aturan tentang nafkah. Nafkah  menurut istilah ulama fikih adalah pengeluaran seseorang berupa kebutuhan kepada siapa yang wajib dinafkahinya, misalnya roti, pakaian, tempat tinggal dan apa yang dibutuhkannya. Hukumnya adalah wajib, misalnya nafkah suami kepada istrinya atau nafkah bapak terhadap anaknya.

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Memaparkan hukum-hukum nafkah adalah setiap orang wajib menafkahi orang-orang yang berada dibawah tanggungannya, seperti istrinya, ayahnya, anaknya yang masih kecil (belum sampai umur). Kewajiban suami memberikan nafkah terhadap istri dengan ketentuan sesuai dengan syara’.....

Mahmud Ahmad Al-Istanbuli, dengan judul Kado Perkawinan memaparkan tentang anjuran memberi nafkah yang baik pada istri. Rasulullah saw. Bersabda bahwa meginfakkan sebagian harta kepada keluarga adalah infak yang paling besar pahalanya. Seorang suami yang memberikan nafkah kepada keluarganya dengan niat mencari ridha Allah swt. maka hal tersebut mejadi sedekah baginya dan dia keluar sebagai jihad fisabilillah.

Huzaema Tahido Yanggo dalam bukunya Fikih Perempuan Kontemporer, memaparkan bahwa kewajiban mencari nafkah dalam rumah tangga adalah kewajiban suami dan peran istri sebagai peñata ekonomi rumah tangga, dan istri tidak diperbolehkan meminta diluar kemampuan suami. Kendati demikian untuk meningkatkan taraf ekonomi rumah tangga, meskipun nafkah rumah tangga merupakan kewajiban suami, tetapi Islam membolehkan kepada ibu rumah tangga untuk bekerja baik di rumahnya sendiri maupun diluar rumah....

Jenis-jenis nafkah menurut menurut Maharani Marfuah, Lc(2020):

1. Nafkah untuk diri sendiri
Memberi nafkah diri sendiri termasuk yang paling utama. Sebelum memberi nafkah kepada orang lain, hal ini dijelaskan dalam hadits.
"Gunakanlah ini untuk memenuhi kebutuhanmu dahulu, maka bersedekahlah dengannya untuk mencukupi kebutuhan dirimu. Jika masih berlebih, berikanlah kepada keluargamu. Jika masih berlebih, berikanlah kepada kerabatmu. Jika masih berlebih, berikanlah kepada ini dan itu." (HR Muslim).

2. Nafkah untuk istri
Nafkah karena ikatan pernikahan ini adalah pemberian nafkah karena ikatan pernikahan yang sah. Bukan saja terjadi karena pernikahan yang masih utuh, tetapi juga pernikahan yang telah putus atau cerai dalam keadaan talak raj'i dan talak ba'in hamil.
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS An-Nisaa: 34).

3. Nafkah untuk kerabat
Hubungan kekerabatan termasuk menjadi salah satu sebab wajibnya memberikan nafkah. Hanya saja berbeda pendapat terkait kerabat bagian mana yang wajib dinafkahi. Wahbah az-Zuhaili meringkas pendapat itu sebagai berikut. Kalangan Malikiyyah berpendapat bahwa kerabat yang berhak mendapatkan nafkah hanya orang tua dan anak. Syafi'iyyah berpendapat bahwa nafkah diberikan kepada hubungan orang tua dan anak serta cucu dan kakek (ushul dan furu').  

4. Nafkah Untuk benda milik 
Nafkah karena sebab kepemilikan seperti hamba sahaya dan binatang piaraan. Seseorang yang di zaman dahulu memiliki hamba sahaya atau hari ini memiliki hewan peliharaan, harus menafkahinya dengan memberi makanan dan minuman yang bisa menopang hidupnya. 

Muhasabah:
Ketidakadilan penerapan hukum nafkah dalam sebuah keluarga terkadang tidak dapat dihindari dan apabila tidak ditangani secara baik akan menimbulkan hal-hal yang semakin melebar dan menghancurkan. Tips sederhana untuk menjaga keutuhan rumah tangga untuk permasalahan ini antara lain:
1. Memberikan contoh berempati dan support
QS. Al-Baqarah: 195 artinya: "Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". QS. Al-Baqarah: 195

2. Membicarakan permasalahan dengan terbuka
QS: An-Nahl: 125:" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".

3. Mendoakan yang terbaik untuk kelembutan hatinya
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Doa seorang Muslim untuk saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab. Di atas kepala orang itu ada malaikat yang mencatatnya (malakun muwakkal). Setiap kali orang itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat tersebut mengucapkan amin (semoga Allah mengabulkan) dan untukmu juga seperti itu." (HR Muslim)

4. Bersikap tegas 
QS. Ali 'Imran : 159. Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal"

5. Ikhlas dan sabar; apabila tidak ada niat baik untuk berubah, setidaknya tahu permasalahan yang terjadi. Serahkan semua kepada Allah SWT. Apabila tidak mendapatkan ketidakadilan didunia, Allah SWT akan mencatat dan memberikan keadilan di akhirat. Dan, selalu percayalah bahwa Allah SWT akan memberikan keadilan dan keindahan tersebut sesuai dengan kesabaran dan keikhlasan yang telah anda lakukan.
QS. Az-Zalzalah: 7-8 artinya: "Barangsiapa yang berbuat kebaikan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula".

"SALAM SEHAT, IKHLAS, SABAR DAN JANGAN LUPA BAHAGIA"

Referensi:
https://www.ekspresiwanita.com/suami-pelit-terhadap-keluarga-istri/https://www.marja.id/quran/016_an-nahl/ayat_125/
https://www.idntimes.com/life/inspiration/peace-lover/ayat-alquran-untuk-berbuat-baik-c1c2/6
https://kanal24.co.id/read/antara-keras-atau-tegas
https://www.tokopedia.com/s/quran/al-ahzab/ayat-33#:~:text=33.&text=Dan%20hendaklah%20kamu%20tetap%20di,taatilah%20Allah%20dan%20Rasul%2DNya.
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/view/339
https://www.researchgate.net/publication/322098330_Analisis_Tentang_Kewajiban_Nafkah_Keluarga_Dalam_Pemberlakuan_Harta_Bersama

THE CORRELATION BETWEEN TRANSLATION, INTERPRETATION, AND EXTRAPOLATION ABILITIES WITH THE LEARNING ACHIEVEMENTS OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS

 SRI WURYANTI, RUMONDANG PURWATI, DENI HADIANA
ASSESSMENT AND LEARNING CENTER
RESEARCH AND DEVELOPMENT AGENCY
MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE


Abstract
This study was to determine the relationship between translation, interpretation, and extrapolation abilities on the learning achievement of elementary school students in Science lessons. Meanwhile, the research method is descriptive quantitative. Data collection techniques used tests for understanding the concepts of translation, interpretation, and extrapolation with test techniques, and student achievement with secondary data. Product moment data analysis techniques and regression test. Based on the research results it can be seen; (1) there is a correlation between translation skills and the level of science learning achievement of grade V students, the significance level is satisfactory. So, an increase in the score of interpretation ability is followed by an increase in the score of science learning achievement and vice versa a decrease in the ability in interpretation is followed by a decrease in the score of achievement in science subjects. (2) There is a correlation between the interpretation ability and the level of science learning achievement of grade V students, the significance level is satisfactory. Thus, an increase in the score of interpretation ability is followed by an increase in the score of science learning achievement and vice versa, a decrease in the ability in interpretation will be followed by a decrease in the score of achievement in science subjects. (3) There is a correlation between extrapolation abilities and the level of science learning achievement of class V students, the significance level is very satisfying. Thus, an increase in the extrapolation ability score is followed by an increase in the science learning achievement score, and vice versa a decrease in the extrapolation ability score is followed by a decrease in the science subject achievement score. (4) There is a correlation between the ability of translation, interpretation, and extrapolation and the science learning achievement of class V students, the level of significance is very satisfying. Thus, an increase in the score for the ability of translation, interpretation, and extrapolation is followed by an increase in the score of science learning achievement and vice versa a decrease in the ability of translation, interpretation, and extrapolation is followed by a decrease in the score of achievement in science subjects.
Keyword: Translation, Interpretation, Extrapolation, science, Elementary School, Learning Achievement

Rabu, 06 Januari 2021

KELUARGA

KELUARGA

Gambaran Keluarga bahagia adalah:

1. Keluarga sakinah (penuh ketenangan). Sakinah memiliki arti ketenangan, kedamaian, ketenteraman, dan keamanan. Untuk mencapai keluarga sakinah yaitu keluarga yang penuh kedamaian, pasangan suami istri harus bisa menjalani hidupnya sesuai dengan prinsip keimanan, saling menyayangi satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing, dan saling melengkapi.

2. Keluarga mawaddah (saling mencintai). Secara Bahasa, mawaddah didefenisikan sebagai rasa cinta. Keluarga yang mawaddah berarti keluarga yang kehidupannya diliputi dengan cinta dan penuh harapan. Apabila suami-istri bisa saling mencintai, maka rumah tangganya akan terasa lebih indah, harmonis, dan langgeng. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang artinya:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan jadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

3. Keluarga yang rahmah (saling menyayangi dan dirahmati Allah SWT. Wa Rahmah merupakan kelanjutan dari mawaddah (cinta). Rahmah bisa didefinisikan sebagai kasih sayang. Kebahagiaan keluarga akan semakin lengkap bilamana seorang suami memberikan kasih sayang kepada istrinya, menghargai, tidak membentak-bentak, dan menafkahi secara ikhlas. Begitupun dengan seorang istri, ia juga harus memberikan cinta tulus kepada suami dan anak-anaknya. Serta tak melupakan menjalankan perintah agama dan mengamalkan Sunnah Rasulullah SAW agar kehidupan rumahtangga memperoleh rahmat dari Allah SWT.

Merupakan sunnatullah segala sesuatu diawali dari hal yang kecil. Tidak ada dalam sejarah sesuatu yang muncul besar tanpa diawali dari hal kecil. Begitu pula untuk membangun sebuah rumah, awalnya di dukung oleh pasir, batu, fondasi yang cukup. Demikian pula masyarakat, kekerabatan, dan negara dengan lingkungan yang baik, tidak mungkin terwujud apabila tidak ditata atau di awali dari keluarga yang baik.

Keluarga, menurut pandangan Islam, tidak hanya sebagai tempat berkumpulnya suami, istri, dan anak. Tetapi lebih dari itu, keluarga memiliki fungsi dan peranan yang penting. Secara khusus Allah mengingatkan kepada kita dalam firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ..." (QS 66: 6).

Allah SWT juga menegaskan kerugian terbesar pada hari kiamat nanti adalah ketika kita kehilangan keluarga yang kita sayangi. Perhatikan firman Allah, yang artinya, "Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata, 'Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal'" (QS 42: 45).


Karena itu, perbaikan keluarga menjadi keharusan, diantaranya:

1. dalam memperbaiki kualitas keluarga adalah dengan menanamkan nilai-nilai ketauhidan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini pula yang dilakukan dan dicontohkan oleh para rasul dan nabi kepada keluarga, anak, dan istrinya.
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub, 'Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam'" (QS 2: 132).

Demikian pula dengan apa yang dicontohkan Luqman kepada anaknya. "Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran, 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar'" (QS 31: 13).


2. Menanamkan kebiasaan saling menasihati. Saling memberikan nasihat selain sebagai bagian dari hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya juga merupakan salah satu perilaku orang beriman (QS 90: 17, 103: 3).

Dengan membudayakan saling memberi nasihat, maka keluarga kita akan selalu terjaga dari kemaksiatan dan kemungkaran serta akan terbina hubungan yang harmonis dan sakinah.

3. Memperbanyak doa serta memohon kebaikan dan keberkahan dalam keluarga. Allah memberikan teladan melalui doa, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (QS 25: 74).


KEKERABATAN

Beberapa faktor pemicu yang disepakati oleh mayoritas responden dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa faktor permasalahan dalam kekerabatan, antara lain, tidak adanya rasa hormat, perbedaan prinsip, perkataan yang pedas dan menyakitkan, sikap meremehkan atau sering tidak dianggap, dan juga anggapan intervensi (suka ikut campur). Bila benih-benih tersebut tidak segera diobati, maka akan mengarah ke konflik yang lebih besar dan berkepanjangan, tak terkecuali  dapat mengancam kelanggengan tali silaturahim.

Beberapa nasihat dan tips sederhana, tetapi cukup mengena sasaran agar dalam hidup dalam kekerabatan tercipta harmoni antara elemen yang satu dan lainnya. 

(1) Saling berkasih sayang dan menebar kebaikan. Ingatlah, rahmat Allah SWT bersama orang-orang yang berbuat baik. “Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-A'raf [7]: 56). Jika ingin rahmat Allah menghampiri, hendaknya kedua belah pihak saling berbagi kebaikan dan kasih sayang.

(2) “Sesungguhnya, mereka yang beriman dan beramal saleh tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.” (QS al-Kahfi [18]: 30).

(3) Jika tak ada ucapan terima kasih teruntai dari lisan mereka, biarlah amal Anda membekas di hati mereka. Sekalipun tak ada bekas di hati, ketahuilah kebaikan Anda tercatat sebagai amal saleh di akhirat. Seandainya kematian menjemput mereka lebih dulu daripada Anda, setidaknya Anda telah berbuat baik. Bila Anda meninggal terlebih dahulu, setidaknya anda telah berbuat baik.

*Salam Sehat dan Bahagia*

Referensi:

https://republika.co.id/berita/pzf02o320/ada-masalah-dengan-mertua-begini-nasihat-agama

https://www.sketsaonline.com/keluarga-dan-syariat-islam/


AKM SEBAGAI SUPPORTING PEMBELAJARAN DI KELAS

PPT AKM silahkan download dari link berikut: https://docs.google.com/presentation/d/13r5kEj1kk5g-ljlmLS4blPQ2Tj_-n5na/edit?usp=sharing&o...