Hidup kita terlalu berharga untuk mendengarkan omongan receh orang lain. Hiduplah untuk keinginan kamu sendiri, hiduplah untuk selalu belajar dan berbenah, dan hiduplah untuk selalu meningkatkan kualitas iman kita masing – masing.
Bertumbuhlah, kalau tidak suka jangan lihat, kalau tidak tau jangan bicara, kalau tidak peduli jangan menghakimi, kalau tidak bisa memiliki jangan membenci, percayalah pada apa kata hatimu, bukan kata orang lain, lakukan apa yang menurut kamu itu benar bukan menurut orang lain benar.
Hidup itu sederhana dan simpel, sebagai berikut:
- Pertama jangan pikirkan kehidupan orang lain yang suka komentar negatif.
- Bergayalah sesuai kemampuan kamu dan jangan memaksakan diri.
- Nikmati dan syukuri hidupmu dan jadilah apa yang dirimu mau,
- Jangan dengarkan kata orang, ingat kamu tidak minta apapun dari mereka.
Hidup itu sederhana, sesederhana orang lain begitu gampang mengomentari tentang kehidupan kita dalam kondisi apapun. Apapun kondisi kita tidak akan lepas dari komentar orang lain.
- Disaat kamu miskin orang lain akan berkata bahwa kamu pemalas,
- Disaat kamu kaya orang lain akan berkata bahwa kamu sombong dan pelit,
- Disaat kamu bangkrut orang lain akan berkata bahwa kamu royal dan bodoh.
Albert Einstein pernah berkata “jangan terlalu ambil hati apa omongan orang, kadang mereka punya mulut tapi tidak punya Filter berpikir”. Tidak usah sakit hati dengan omongan orang lain karena apapun yang kamu lakukan kalau dia membencimu maka sebaik apapun yang kamu lakukan atau perbuat, akan selalu salah dimata dia, tapi bagi orang yang mencintaimu apapun yang kamu lakukan, mereka akan selalu mencintai apa adanya kamu.
Ingat siapapun berhak memberikan masukan, komentar dan berbicara apapun tentang kamu, tapi kamu juga berhak untuk menerima atau tidak menerima, jangan semuanya dimasukin kedalam hati dan pikiran. Karena pada akhirnya yang Tuhan lihat apa yang kamu lakukan bukan yang orang lain katakan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan kepentingan yang berbeda-beda. Jangan habiskan usiamu untuk menjadi apa yang orang lain inginkan, jangan habiskan pikiranmu untuk memikirkan apa yang mereka mau. Tapi fokuslah untuk mengerjakan apa yang kamu mau.
Muhasabah:
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor.” (HR Al-Bukhari). Setiap mukmin dituntut untuk selalu menjaga dan mengontrol segala perilaku, tingkah laku, tindak-tanduk, sikap dan ucapan dari hal-hal yang tidak baik.
Termasuk menjaga ucapan dari hal yang tidak baik adalah tidak menyakiti, menipu, mencela, menghina, mencela, mengumpat, memfitnah, memecah-belah, berkata-kata keji, mengutuk dan mengucapkan kata-kata kotor kepada orang lain, seperti diisyaratkan pada hadis di atas.
Dengan kata lain, orang mukmin harus menjaga etika dalam ucapan. Karena, apa yang diucapkan sesungguhnya merupakan cerminan dari isi hati. Hati yang bersih akan selalu melahirkan ucapan yang bersih juga. Sebaliknya, hati yang keruh dan kotor akan melahirkan ucapan yang keruh dan kotor pula.
Dalam hadis dikatakan orang Muslim atau mukmin paling utama adalah yang tidak mengganggu saudaranya, terutama sesama Muslim, lewat lisan dan perilakunya.
Abu Musa Al-Asy’ari pernah bertanya kepada Rasulullah tentang orang Muslim yang paling utama, “Ya Rasulullah, kaum Muslimin manakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yaitu mereka yang tidak mengganggu orang Muslim lainnya, baik melalui lisan maupun tangannya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ucapan yang baik akan menghasilkan hal-hal yang baik, sebaliknya ucapan yang buruk akan menghasilkan hal-hal yang buruk pula, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Dalam hadis dikatakan, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang itu berkata dengan suatu perkataan yang diridai oleh Allah, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Allah mencatat untuknya bahwa ia akan memperoleh keridaan-Nya sampai pada hari ia menemui-Nya. Dan sesungguhnya seorang itu berkata dengan suatu perkataan yang menjadikan kemurkaan Allah, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Allah mencatatkan untuknya bahwa ia akan memperoleh kemurkaan-Nya sampai pada hari ia menemui-Nya.” (HR Malik dan At-Tirmidzi).
Mukmin sejati akan selalu menjaga ucapan dari kata-kata buruk dan kotor. Begitulah karakter sejatinya yang akan mengantarkannya menjadi manusia utama di sisi Allah dan kelak akan mendapatkan keridaan-Nya di akhirat karena ucapan-ucapan baiknya. Wallahu a’lam.
-Jangan Lupa Bahagia-
Referensi:
https://republika.co.id/berita/oan71q/menjaga-ucapan
https://news.detik.com/berita/d-4818901/pentingnya-menjaga-lisan-ini-firman-allah-dan-haditsnya
https://www.beritasatu.com/archive/494260/menjaga-lisan-dan-perbuatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar