وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya(QS.At-Tur:21)
Pada tafsir ringkas Kementrian Agama RI disebutkan bahwa di surga Allah akan mempertemukan orang tua dengan keturunannya yang seiman. Dan orang-orang yang beriman dan mendapat balasan surga, beserta anak cucu mereka atau ibu bapak mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, walaupun derajat keimanannya tidak serupa, akan kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di surga sebagai anugerah atas ketakwaan mereka, dan kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal kebajikan yang telah mereka perbuat di dunia. Setiap orang terikat dan akan bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya, dan dia tidak akan dihukum karena dosa orang lain.
Perkumpulan keluarga diakhir kelak diakhirat tidak serta merta terjadi begitu saja tanpa perjuangan dan ikhtiar hidup kita di dunia. Perbekalan yang cukup dan memperkenalkan anak cucu kita pada norma-norma yang benar dan baik mutlak wajib kita lakukan. Walaupun tidak mudah tetapi kita niatkan mulai dari sekarang. Memperkenalkan dan mengarahkan pada pendidikan yang sesuai dengan tuntunan. Mengajak dan membudayakan dalam kehidupan sehari-hari dari hal-hal kecil untuk membaca, menghafal, dan berperilaku baik dan benar.
Semua itu mari kita sadari dan apapun jalan hidup kita adalah pilihan hidup kita sendiri. Dijelaskan pula bahwa setiap yang ada dalam diri kita adalah tanggung jawab kita sendiri dan oranglain tidak akan menanggung dosa yang kita lakukan. Setiap yang ada dalam diri kita seperti mata, maka kelak akan dipertanggung jawabkan pada Allah SWT. Maka mulai saat ini mari kita gunakan untuk melihat hal yang baik-baik. Telinga dan lisan kita juga dimintai pertanggung jawaban untuk mendengar ataupun berkata yang baik dan bermanfaat. Semuanya termasuk hati, pikiran, dan tindakan yang kita lakukan.
Mungkin terkadang kita terjebak dengan kenikmatan yang selalu terus-menerus kita capai pada kehidupan kita ini. Entah kita lalai dengan harta benda kita yang kurang dimanfaatkan dengan baik, ilmu yang kita miliki kurang bermanfaat, dan keputusan-keputusan yang kita lakukan pada hari-hari kita tidak berpihak pada kebaikan. Hal-hal tersebut dapat kita lihat dan rasakan ketika kita sudah mulai terlihat (1) mengabaikan dan menyepelekan kebenaran ayat-ayat Allah, (2) tidak peka terhadap perilaku itu baik atau buruk. Dalam istilah yang sering kita dengar adalah "Istidraj". Semoga kita terhindar dari sikap tersebut. Amin. Allah SWT telah memperingatkan kita dalam ayat-ayatnya sebagai berikut:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَٱسْتَكْبَرُوا۟ عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَٰبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلْجَمَلُ فِى سَمِّ ٱلْخِيَاطِ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُجْرِمِينَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan (QS. Al-Araf: 40)
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.(QS. Al-Raf:182)
Referensi:
https://tafsirweb.com/10037-quran-surat-at-tur-ayat-21.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar