Sebagai ummat yang beragama sudah sepatutnya menjaga kesopanan atau etika dalam bertamu, agar pada saat bertamu tidak memalukan diri sendiri dan menimbulkan rasa yang kurang nyaman bagi orang yang menerima tamu.
Berikut 10 etika yang sebaiknya diperhatiakn dalam bertamu yang baik menurut Islam:
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
"Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Meminta izin dan mengucapkan salam
Setelah mengetuk dan mendapatkan izin dari pemilik rumah, seorang tamu juga hendaknya meminta izin untuk masuk rumah dan terlebih dahulu mengucapkan salam agar lebih sopan. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 27 yang artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (Q.S. AN-Nur:27)
4. Dilarang mengintip saat menunggu izin
Larangan mengintip ke dalam rumah saat bertamu juga telah di sampaikan Rasulullah SAW. Sebagaimana Beliau bersabda yang artinya;
"Dari Sahal bin Saad ia berkata: ada seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang pintu rumah Rasulullah SAW dan pada waktu itu beliaunsedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.” (HR.Bukhari)
5. Memperkenalkan diri kepada pemilik rumah
Pada riwayat Bukhari dijelaskan apabila seorang tamu ditanya "siapa kamu?" Harus di jawab dengan jelas, agar si pemilik rumah paham sehingga tidak timbul rasa curiga.
“Dari Jabir ra ia berkata: aku pernah datang kepada Rasulullah SAW, lalu aku mengetuk pintu rumah beliau. Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda: “Saya, saya…!” seakan-akan beliau marah.” (HR.Bukhari).
6. Duduk dengan sopan
Etika yang berkaitan dengan duduknya seorang tamu. Tamu hendaknya duduk dengan sopan, jangan menebar pandangan ke mana-mana karena akan membuat tuan rumah menjadi tidak nyaman dan curiga. Walaupun terlihat sederhana kebiasaan duduk yang baik dan sopan juga harus dibiasakan sejak kecil serta dilatih saat di rumah sendiri agar menjadi kebiasaan saat kita tidak berada di rumah sendiri.
7. Menerima jamuan yang dihidangkan tuan rumah dengan baik
Pada saat tuan rumah telah menyiapkan jamuan yang dipersiapakan untuk tamunya, maka terimalah dengan senang hati. Jangan memperlihatkan wajah tidak suka terhadap jamuannya apalagi mengatakan dengan tegas bahwa tidak menyukai hidang yang diberikan. Segera nikmati jamuan begitu tuan rumah mempersilakan, jangan menunggu dipersilakan hingga berkali-kali. Pada saat menikmati hidangan yang diberikan juga harus sopan dan memperhatikan adab dalam makan dan minum. Di antaranya dengan membaca basmallah dan menggunakan tangan kanan saat memakan jamuan dari tuan rumah.
8. Jangan berlama-lama dalam bertamu
Etika yang berikutnya adalah berkaitan dengan waktu bertamu. Bertamu sebaiknya jangan terlalu lama, dikhawatirkan tuan rumah akan bosan ataupun adanya kesibukan lain. Namun, karena adanya tamu si pemilik rumah merasa kurang enak apabila ia meninggalkan tamunya apalagi mengusirnya. Untuk itu, tamu juga harus bisa paham dan mengerti batasan waktu bertamu.
9. Waktu yang baik untuk bertamu
Waktu yang baik untuk bertamu adalah sebelum waktu Isya, sehingga tidak terlalu malam dan tidak mengganggu jam istirahat pemilik rumah. Hindari bertamu pada waktu-waktu sehabis Zuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh. Karena waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang seringkali digunakan untuk beristirahat.
Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas, yang barkaitan dengan waktu yang baik untuk bertamu.
“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Biasanya ia datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
10. Berapa hari dalam bertamu
Jangan berlama-lama dalam bertamu. Sebab, tuan rumah akan merasa terbebani. Jika diperbolehkan menginap, hendaknya jangan melampaui batas kemampuan tuan rumah. Rasulullah mengajarkan bahwa waktu bertamu hendaknya tiga hari saja.
Rasulullah bersabda: "Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal di tempat saudaranya yang bisa menyusahkan saudaranya yang punya rumah," Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, bagaimana menyusahkannya?' Rasulullah menjawab: "Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya," (HR. Muslim)
.....Muhasabah....
Referensi
https://www.idntimes.com/life/inspiration/nur-kholid/etika-bertamu-menurut-islam-c1c2/9si
https://muslim.okezone.com/read/2020/08/30/330/2269701/adab-bertamu-dan-menjamu-tamu-sesuai-tuntunan-rasulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar