Rabu, 26 Mei 2021

KASIH SAYANG KARENA ALLAH SWT

Pada surah Ali Imran ayat 103, disebutkan bahwa: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.’

Pada Hadist Nabi diriwayatkan bahwa “Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian menginfaqkan emas sebanyak bukit uhud, tidak akan ada yang menyamai satu timbangan (pahala) seorangpun dari mereka, juga tidak akan sampai setengahnya”. (HR.Bukhari).

Umar Bin Khatab rela melakukan sesuatu yang tidak ia sukai karena melihat Rasul melakukannya. Dari ‘Abis bin Robi’ah, ia berkata, “Aku pernah melihat ‘Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas ‘Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270). Umar bin khattab sebelum berislam sangat membenci Nabi Muhammad saw. Bahkan ingin membunuh beliau saw. Namun semua berbalik 180 derajat kala Umar sudah berislam. Sangat besar cintanya pada Rasul. Bahkan ia termasuk orang yang paling dekat dengan Rasulullah. 

Asas Cinta dan benci haruslah karena Allah. Kita mencintai seseorang, benda, juga aktifitas haruslah karena Allah. Bukan karena asas manfaat semata. Karena yang dilakukan bukan karena Allah hanya akan bersifat sementara. Maksimal sebatas umur di dunia. Sementara yang dilakukan atas dasar karena Allah akan abadi. Sampai ke akhirat nanti. 

Berteman dengan asas manfaat hanya akan bertahan sampai manfaat itu hilang. Berteman dengan asas lillah, akan terus berlanjut bahkan kala penghisaban nanti. Saling mencari kala tak melihat sahabatnya di dalam surga nanti. 

Inilah kekuatan Cinta dan benci. Aktivitas yang dilakukan atas dasar Cinta akan ringan dijalankan walau berat dalam pandangan pribadi dan orang lain. Buktinya banyak sahabat Rasul yang semangat berjihad dan menjadi syahid. Walau dalam pandangan kafir itu adalah aktifitas yang berat dan berat pula resikonya, kehilangan nyawa. 

Adapun cara merawat kasih sayang itu adalah, 

  1. Meluruskan niat agar kasih sayang berbuah ibadah, sucikan niat berkasih sayang karena Allah“Segala amal itu tergantung niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya itu kepada Allah dan rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya.” (Muttafaq alaih).
  2. Mencintai secara proporsional. “.... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah [2]: 216). Nabi SAW pernah berpesan, “Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, karena boleh jadi suatu hari nanti dia akan menjadi sesuatu yang engkau benci; dan bencilah sesuatu yang tidak engkau sukai sekadarnya saja, karena boleh jadi suatu hari nanti dia akan menjadi sesuatu yang engkau cintai.” (HR Bukhari).
  3. Memproklamirkan kasih sayang. Nabi SAW bersabda, “Jika seseorang mencintai saudaranya hendaklah memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
  4. Memandang dengan penuh kasih sayang. Dalam sebuah hadis dikatakan, “Barang siapa yang memandang saudaranya dengan pandangan cinta (kasih sayang), maka Allah mengampuninya.”
  5. Kunjungan kasih sayang. Agar tanaman cinta bertambah subur, hendaklah saling mengunjungi. Rasulullah SAW bersabda, “Berkunjung secara berkala maka cinta pun akan bertambah.” (HR Baihaqi). Zur ghiban, yazid hubban."
  6. Merawat tanaman kasih sayang secara berkala, taburkan pupuk cinta secara merata, pasti akan menuai buah cinta, yaitu dengan mendahuluinya dalam mengucapkan salam, memanggilnya dengan nama yang paling disukainya, dan melapangkan tempat duduk baginya.
  7. Mengokohkan kasih sayang dengan doa. Nabi SAW mengajarkan, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon anugerah cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta usaha yang dapat mengantarkan aku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu sesuatu yang paling aku senangi.” (HR Ahmad).

Dengan demikian, jika cinta terawat dengan baik, kesucian cinta seseorang akan tetap terjaga. Amin.  Sahabat dan teman-temanku jangan lupakan aku saat dihari penghisaban tiba. Apabila aku tidak ada disurga, carilah dan mohonlah kepada Allah agar aku dapat kau ajak ke surga (mungkin kita pernah shalat bersama, ngaji bersama, puasa bersama, melakukan aktifitas bersama dalam ridha Allah SWT).  

#muhasabah


Referensi

https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2011/02/25/3506/cintailah-sesama-muslim-karena-allah-swt.html

https://www.republika.co.id/berita/pzryl6349/cinta-dan-benci-karena-allah

https://www.republika.co.id/berita/q7aotk320/7-langkah-agar-perasaan-cinta-sesuai-alquran-dan-sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKM SEBAGAI SUPPORTING PEMBELAJARAN DI KELAS

PPT AKM silahkan download dari link berikut: https://docs.google.com/presentation/d/13r5kEj1kk5g-ljlmLS4blPQ2Tj_-n5na/edit?usp=sharing&o...