PENGERTIAN SYUKUR
Pada pendekaan psikologi positif yaitu study ilmiah tentang kebahagiaan dan peningkatan hidup. Pendekatan ini berfokus dalam membangun pengalaman dan sikap-sikap positif yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup manusia. Bersyukur bukan hanya saat emosi kita mengizinkan untuk selalu bahagia, misalnya bersyukur karena ada orang yang menolong kita atau yang membantu, ataupun ungkapan terimakasih yang kita sampaikan kepada Tuhan saat beribadah. Namun, lebih kepada kondisi emosi yang selalu kita jaga.
Kebersyukuran menurut ilmuan islam diantaranya (1) Ibnu Qayyim syukur adalah ketundukan dengan hati, pengakuan lisan dan ketaatan dengan anggota tubuh, dan (2) Ibnu Qudamah syukur adalah berniat melakukan kebaikan dan menyebarkan kepada semua orang, menampakkan nikmat yang didapatkan dengan cara memuji Allah SWT, dan mempergunakan kenikmatan yang didapatkan untuk taat pada Allah SWT dan tidak mendurhakai-Nya.
KOMPONEN BERSYUKUR
Menurut Al-Qazali (1998) dan Ibnu Qayyim (1999):
(1) Ilmu, yakni mengetahui nikmat
apa saja yang didapatkan,
mengetahui tujuan nikmat
itu bagi diri yang mendapat
nikmat, mengetahui tentang yang memberi nikmat
yaitu Allah, dan mengetahui bahwa
semua nikmat yang didapatkan
adalah dari Allah.
(2) Spiritual, yakni merasa gembira
kepada pemberi nikmat, yang
disertai dengan sikap tunduk dan
tawadhu (rendah hati).
(3) Amal perbuatan, yaitu hati yakni
melakukan setiap perbuatan
dengan maksud untuk kebaikan
dan menyembunyikan maksud
tersebut dari semua orang. lisan, yakni menampakkan rasa
syukur kepada Allah dengan
mengucapkan pujian-pujian. Anggota badan, yakni
mempergunakan nikmat Allah
sebagai sarana untuk mentaati-Nya dan tidak menggunakan untuk maksiat.
(4) Tunduk kepada yang disyukuri
(yang memberikan nikmat)
(5) Mencintai yang memberi nikmat
(6) Mengakui nikmat-Nya
(7) Memuji pemberi nikmat karena
nikmat itu
Bersyukur pada konsep Islam tidak sekedar
berterima kasih atas hal-hal yang
menyenangkan saja, akan tetapi hal yang
menyakitkan sekalipun. Hal ini dikarenakan
kebersyukuran dalam Islam menekankan pada
pemaknaan, segala hal yang diterima baik
disukai atau dibenci, dimaknai sebagai nikmat
dan kasih sayang yang diberikan Allah Swt.
AL QURAN
1. Qs. An-Nahl: 18
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya.”
2. Al-Baqarah: 152
“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku.”
3. Ibrahim: 7
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
4. Qs. Al-Qamar: 35
"sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"
5. Qs. Al-Jatsiyah: 12
"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur"
6. Qs. An-Nahl: 115
"Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu
hanya kepada-Nya saja menyembah".
7. Qs. Yusuf: 38
"dan aku pengikut
agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah
patut bagi Kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Allah. yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada
Kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia
tidak mensyukuri (Nya)."
8. Qs. Al-Araf: 7
"kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka
dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)."
MUHASABAH:
1. Menampakkan nikmat dari Allah SWT.
Menyembunyikan nikmat Allah merupakan kufur nikmat, maka memperlihatkan hal yang sesuai apa yang seharusnya diperlihatkan.
2. Refleksi penyembahan kepada Allah SWT
Mensyukuri semua rezeki yang telah diberikan Allah SWT yang kita miliki saat ini, dan tidak membayangkan keinginan terlalu berlebihan yang selalu ingin dimiliki.
3. Ibadah yang jarang dilakukan
Bersyukur atas semua karunia Allah SWT yang sangat besar dan berlimpah.
4. Tulus
Beriman dengan tulus dan ikhas kepada Allah SWT.
6. Mengharapkan Rida Allah SWT
Bersyukur tanpa
mengharapkan balasan dan ucapan terima kasih dari manusia, tetapi hanya mengharaf Rida dari Allah SWT.
Referensi:
https://pijarpsikologi.org/berbahagia-dengan-bersyukur
file:///C:/Users/thoshiba/Downloads/14095-37501-1-PB.pdf
https://tafsirweb.com/38487-ayat-tentang-bersyukur.htmlfile:///C:/Users/thoshiba/Downloads/7313-18438-1-SM.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar