Sabtu, 21 November 2020

BAHAGIA


PENGERTIAN BAHAGIA

Kebahagiaan menurut Hurlock (2004) ada tiga aspek yaitu acceptance (penerimaan), affection (kasih sayang), dan achievement (pencapaian). Hal lain dikemukakan oleh  NAMI (national alliance on mental illness) organisasi yang menangani kesehatan mental AS, mengemukakan bahwa keberagamaan dan spiritual memiliki dampak positif dalam kehidupan mental. 

Sedangkan, menurut pandangan islam kebahagiaan adalah: tuma"ninah, kelapangan hati, al-sa"adah. yang, artinya kebahagiaan hamba dalam pengetahuan dan karakter yang baik (nafs), kesehatan  tubuh yang aman (badaniyah), dan kekayaan serta lingkungan yang baik (kharijiyyah), semua itu bukan di arahkan kepada kehidupan sekuler, tetapi selalu diarahkan untuk mengikuti jalan kenabian, wahyu Allah, dan mengikhlaskan niat untuk taat pada perintah Allah.


AL-QURAN DAN HADIST

1. Qs. Al-Qashash: 77

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” 

2. Qs. Alam Nasyrah: 1

"Bukankah kami telah melapangkan dadamu."

3. Qs. Ali-Imron: 170

"Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati."

4.  HR. Bukhari & Muslim

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”

MUHASABAH 

1. Menurut Al-Muhasibi (salah satu guru Imam Al-Qazali)  muhasabah al-nafs atau evaluasi diri dengan cara memfungsikan akal,"segala sesuatu memiliki intinya, dan inti manusia adalah akalnya, jika seseorang dengan akalnya tidak bisa mendekatkan diri pada Allah, ia tidak mengetahui inti dari akal itu sendiri". Artinya, dengan akal manusia dapat mengalahkan hawa nafsu, menghilangkan sikap dusta, bersyukur nikmat karena mengetahui bahwa Allah maha adil, maha mendengar dan maha melihat. Maka, dasar jiwa yang baik adalah pengetahuan dan ilmu yang terdapat dalam akal.

Adapun muhasabah atau evaluasi diri dilakukan dengan dalam 4 hal:

a. pertama untuk mengukur lebih banyak kadar keimanan - atau kekufuran

b. kedua untuk mengukur kadar kejujuran - atau dusta

c. ketiga untuk mengukur kadar tauhid - atau syirik

d. keempat untuk mengukur kadar ikhlas - atau riya

2. Dadang Hawari menyebutkan bahwa, Doa dan dzikir mengandung unsur spiritual yang membangkitkan harapan dan rasa percaya diri jiwa seseorang yang sakit, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mempercepat proses penyembuhan.

3. Sedangkan, menurut Zeenat dan Soma dalam penelitiannya di Pakistan tentang hubungan sikap religius dan kesejahteraan psikologis, dengan menghadiri pertemuan keagamaan dan frekuensi shalat, ditemukan bahwa orang dengan religius tidak merasa kesepian, tidak merasa cemas, dan lebih memilih ketenangan atau kepuasan dalam hidupnya.


REFERENSI:

https://tafsirweb.com/1302-quran-surat-ali-imran-ayat-170.html

http://pps.unida.gontor.ac.id/konsep-kebahagiaan-dalam-islam/

mengingatkan diri sendiri dan semoga bermanfaat. amim.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKM SEBAGAI SUPPORTING PEMBELAJARAN DI KELAS

PPT AKM silahkan download dari link berikut: https://docs.google.com/presentation/d/13r5kEj1kk5g-ljlmLS4blPQ2Tj_-n5na/edit?usp=sharing&o...