PENGGUNAAN BAHASA PADA PENILAIAN BAHASA INDONESIA
DI SMALB TUNARUNGU
Sri Wuryanti
PUSPENDIK BALITBANG KEMDIKBUD
Abstrak
Kurikulum 2013 diterapkan di Indonesia dari tahun akademik 2013-2014.
Objek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, dan fenomena
budaya. Teknik pembelajarannya dengan mengamati, mempresentasikan, dan
mengkomunikasikan sesuatu baik tertulis maupun lisan. Siswa tunarungu memiliki
kosakata yang sangat terbatas dibandingkan dengan siswa yang memiliki fungsi
pendengaran normal. Sesuai dengan pendapat Huda (2018) kemampuan siswa SMALB
dalam menguasai bahasa asing atau bahasa Indonesia adalah kurangnya kosa kata,
tata bahasa, dan kesulitan dalam mengekspresikan ide. Gangguan pendengaran
adalah hambatan utama karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dengan
manusia lain, mengekspresikan perasaan, mengatur, memberi informasi, dan
mendapatkan pengetahuan. Siswa yang memiliki keterampilan bahasa akan dapat
mengembangkan kemampuan sosial, emosional, dan intelektual mereka sepenuhnya.
Sementara bagi siswa dengan gangguan pendengaran atau tuli total akan mengalami
kurang memiliki penguasaan bahasa melalui pendengaran, tetapi memaksimalkan
penguasaan bahasa dengan visi dan memanfaatkan indera lain. Media komunikasi
untuk siswa tuna rungu menggunakan dua kemungkinan, yaitu menggunakan media
menulis dan membaca atau menggunakan bahasa isyarat. Dalam konteks penilaian standar
nasional untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus mengikuti UN, mata pelajaran yang
diuji untuk SMALB adalah; matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
Sesuai dengan filosofi kurikulum 2013, untuk semua mata pelajaran berdasarkan
kontekstual atau teks dengan fenomena budaya, alam dan sosial. Dalam kurikulum
2013 pertanyaan ujian nasional disemua mata pelajaran menggunakan teks yang
diamanatkan sesuai dengan fenomena alam, sosial, dan budaya yang lebih dekat
dengan lingkungan sekolah. Dari filosofi tersebut maka dalam penilaian tersebut
dapat diberikan ide agar penilaian UN secara nasional tidak terlalu jauh isi
penilaian dengan subyek yang akan dinilai, diantaranya ; (1) pertanyaan
menggunakan media visual media visual, (2) pertanyaan yang sesuai dengan
pembelajaran faktual, (3) menggunakan bahasa isyarat.
Kata kunci; tunarungu, bahasa indonesia,
media konkret, media visual, pertanyaan faktual, dan bahasa isyarat.
Silahkan full paper pada link berikut:
https://drive.google.com/file/d/1BKYqCki-UIGZSm6hsLK6ycdzo8WvE_Jq/view?usp=sharing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar