Salah satu adab berdoa diterangkan dalam Al-Qur'an: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-A'raf: 55-56).
Betapa dahsyatnya kekuatan sebuah doa. Banyak kesusahan diangkat, penyakit disembuhkan, kesuksesan diraih, dan berbagai prahara kehidupan dapat diselesaikan dengan doa dan pertolongan Allah Ta’ala. Sesuatu yang sepertinya mustahil terjadi bisa menjadi kenyataan indah karena kekuatan sebuah doa yang diucapkan dengan ikhlas kepada Allah Ta’ala, dengan kesabaran yang disertai keimanan yang mantap hanya fokus pada pertolongan Allah Ta’ala.
Doa adalah senjata orang mukmin dalam segala keadaan dan suasana, tatkala bahagia bersyukur dengan banyak memuji kepada Allah Ta’ala. Dalam keadaan berduka seorang hamba harus mohon kekuatan dan keteguhan hati agar Allah Ta’ala menjadikannya kuat dan tegar. Begitulah doa dengan izin Allah Ta’ala, akan selalu memotivasi kita untuk optimis menjalani kehidupan, membuat semangat menatap masa depan dan menjauhkan dari berbagai bisikan-bisikan setan yang melemahkan iman.
Doa itu senjata dan kekuatan orang beriman (HR al-Hakim dari Ali bin Abi Thalib). Ibnu Qayyim mengatakan, 'Jika perisai doamu lebih kuat dari musibah maka ini akan menolaknya, tetapi jika musibah lebih kuat dari perisai doamu, maka ia akan menimpamu, namun doa itu sedikitnya tetap akan mengurangi efeknya. Dan jika perisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah, maka keduanya akan bertarung.'
“Tak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa bermanfaat menghadapi takdir sebelum dan sesudah ia turun dan sesungguhnya ketika musibah itu ditakdirkan turun dari langit maka ia akan segera disambut oleh doa di bumi lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat. “(HR Ahmad, al-Hakim dan Thabarani).
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479)
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18).
Menurut Syekh Al Islam Abu Al Abbas Ibnu Thaimiyah yang dikutip oleh DR.’Aidh bin Abdullah Al Qarni dalam bukunya yang berjudul The Way of Alqur’an menyatakan : “ Ibadah dapat membentengi hati dari sombong,sedangkan meminta pertolongan dapat menghapuskan sifat riya dari lubuk hati “. Dari pendapat tersebut di atas nampak dan jelas betapa eratnya hubungan ibadah dengan do’a karena satu sama lain akan saling menguatkan dan seakan tidak terpisahkan. Ibadah yang semakin membaik akan membuahkan out put sikap dan prilaku seseorang. Sebab jika shalat ditegakan, maka berarti dia senantiasa menjadikan shalat itu benteng dan rambu-rambu dalam kehidupannya. Berbeda jika shalat hanya dikerjakan, maka tidak ada motivasi untuk menjadikan shalat itu benteng kehidupan karena itu tidak sedikit orang rajin shalat, tetapi perbuatan maksiatpun rajin juga dikerjakan, lantaran shalat yang dilakukannya baru sebatas mengerjakan belum menegakkan shalat.
Waktu-waktu Ijabah dalam berdoa
1. Sepertiga malam
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Usai shalat 5 waktu
“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan)
3. Antara Adzan dan iqomat
“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)
4. Saat sujud dalam shalat
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim)
5. Hari Jumat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: “Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Ketika adzan berkumandang dan ketika turun hujan
“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Hakim; shahih)
7. Ketika buka puasa
“Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah; hasan)
Berdoa di dalam shalat :
1. Setelah takbiratul ihram dan sebelum mulai membaca surat Al Fatihah yang dinamakan dengan doa istiftah.
Dari Abu Hurairah berkata: “Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika memulai shalatnya beliau diam sejenak.
2. Doa qunut dalam shalat witir
Dari Hasan bin Ali berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengajariku beberapa kalimat yang dibaca pada saat shalat witir:“Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau telah memberikan petunjuk kepada seseorang yang telah mendapatkan petunjuk-M, berikanlah aku kondisi sehat sebagaimana Engkau telah memberikan kesehatan kepada seseorang yang telah Engkau berikan kesehatan, jagalah urusanku sebagaimana Engkau telah menjaga seseorang yang telah Engkau jaga, jauhkan dariku keburukan dari apa yang telah Engkau putuskan, karena Engkau yang Maha Memutuskan bukan yang diputuskan, bahwa tidaklah hina seseorang yang dekat dengan-Mu, dan tidaklah mulia seseorang yang Engkau musuhi, Engkau Maha Pemberi berkah, Ya Allah dan Maha Tinggi”. (HR. Tirmidzi: 464, Nasa’i: 1745, Abu Daud: 1425 dan Ibnu Majah: 1178, hadits ini dihasankan oleh Tirmidzi dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Abu Daud.
3. Doa setelah berdiri dari ruku’ pada saat terjadi kejadian dan musibah secara masal, yang disebut dengan qunut nawazil
Hal itu berlaku secara umum pada semua shalat wajib dengan berdoa sesuai dengan kondisi dan kebutuhan serta diamini oleh mereka yang shalat di belakangnya.
4. Pada saat ruku’
Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau bersabda:“Maha Suci Allah, Tuhan kami, dan dengan segala puji bagi-Mu, Ya Allah ampunilah aku”. (HR. Bukhori: 761 dan Muslim: 484 dari hadits Aisyah)
5. Dalam keadaan bersujud
Yang merupakan sebaik-baik kondisi untuk berdoa, berdasarkan sebuah hadits:“Sedekat-dekatnya seseorang di antara kalian dengan Tuhannya adalah dalam kondisi sujud, maka perbanyaklah untuk berdoa”. (HR. Muslim: 482 dari hadits Abu Hurairah)
6. Di antara dua sujud dengan mengucapkan:
“Ya Allah, ampunilah (dosa) ku, kasihanilah aku, cukupilah kebutuhanku, berilah aku petunjuk dan berilah aku rizeki”. (HR. Tirmidzi: 284 dan Ibnu Majah: 898 dari hadits Ibnu Abbas dan di sana ada beberapa doa lain dan dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Tirmidzi)
7. Setelah tasyahhud dan sebelum salam
Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:“Jika salah seorang dari kalian selesai membaca tasyahhud akhir maka berlindunglah dari 4 hal dengan berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam dan dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah al masih Dajjal”. (HR. Bukhori: 1311 dan Muslim: 588, ini redaksi dari beliau dari hadits Abu Hurairah)
Referensi:
https://muslimah.or.id/10448-kekuatan-sebuah-doa.html
https://www.republika.co.id/berita/q0zg3c320/kekuatan-di-balik-doa-syariat-agama-yang-dicontohkan-rasul
https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-20364871/dahsyatnya-kekuatan-doa-dan-ikhtiar-simak-penjelasannya?page=2
https://bengkulu.kemenag.go.id/artikel/8648-doa-mempunyai-kekuatan-yang-dahsyat
https://style.tribunnews.com/amp/2020/10/15/8-waktu-paling-mustajab-untuk-berdoa-bagi-seorang-muslim-hari-jumat-sepertiga-malam-dan-saat-sujud?page=2
https://islamqa.info/id/answers/7886/cara-yang-cocok-untuk-berdoa-di-dalam-shalat